Cerita kenduri yang orang perempuan tak tau

" Semalam ,yang lahir kat hospital tu...anak  ke 4,macam mana abang  Man" ? tanya Rubin  sambil mengangkat bongkah ais
" Rasa macam nak carik  Spare Parts baru" sahut Abang man bershaja..
  
" Ha ..pengantin turun kepadang nampak " kata Zuzaili menunjuk dengan muncung...

"  kenapa ...kamu ni .. gelisah semacam .. jalut " tanya  pak Manaf sambil menghembus rokok free ( rokok  kenduri )

 " gementar  dan panas di atas tu " sahut si Jalut pengantin 
    
" engkau ,perlukan  buku Menual ke nak tunjuk ajar secara pritikal  atau amali " ? Jalak mengusik si jalut  yng sedang gelisah..di sambut derai ketawa yang gatal dari umat lelaki di tempat cincang ayam tersebut
  
" pritikal dan amali ,biar aku yang  ajar " sahut  Affandi ,sambil membancuh air bandung muar

" sudah la tu ... awak tu puak puak diancam kepupusan ... rentikan la " Zuzaili beckup pengantin

" ya lah..besok aku start mengurat " sahut Afandi ..tak mengalah..maklumlah belum ada makwe dan tak kawin mesti diancam kepupusan

" kamu jangan risau Afandi,kamu mati tak berzuriat.Tak de sapa doa, karang aku pasang dua batang colok je "jalut bersuara

" wak rasa yang menangis malam ni pengantin lelaki bukan pengantin perempuan " kata  Lebai Sangkut

" kenapa pulak wak Lebai "? sahut satu suara di ke jauhan 


" Apa tidaknya ...umur dah 29 baru nak kawen, mau tak menangis bila mengenang inikmat malam pertama  " sahut Lebai sangkut... berderai ketawa satu laman


Jalut si pengantin bertndak bijak melarikan diri dari di usik






Nota :
 "Hai sekelian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, daripadanya pula Allah menciptakan pasangannya, dan dari keduanya dikembangkan laki-laki dan wanita-wanita yang ramai. Dan bertaqwalah kepada Allah dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain; dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah sentiasa mengawasi kamu." (An-Nisa': 1)

Rasulullah SAW dalam hadisnya bermaksud, "Beritahulah kepada orang ramai akan nikah ini dengan pukulan gendang dan rebana". (riwayat Ibnu Majjah)